Rabu, 27 April 2011

Muhasabah Diri


Sejenak mari kita berdiam, merenung, mengingat waktu yang telah kita gunakan, dan proses yang telah kita lakukan serta hasil yang telah kita raih selama ini. Adakah titik-titik kelemahan atau garis ketidakpuasan di dalamnya? Pasti ada…. It’s human.

Manusia memang dilahirkan bukan seperti malaikat yang terbuat dari cahaya, juga bukan seperti iblis yang terbuat dari api. Manusia terdiri dari elemen-elemen kehidupan. Manusia mempunyai sisi baik dan buruk, serta nafsu baik dan buruk.

Coba lihat diri kita. Ketika kita ‘bercermin’, apakah sosok ini telah benar-benar layak disebut manusia, hamba Tuhan yang baik dan benar? Jika belum, mengapa?

Dan setiap hati akan bisa menjawabnya asalkan ia jujur, bersih, dan mau mengakui kesalahan yang pernah ia lakukan.

“Tuhanku, hamba takut jika kehadiran hamba di dunia ini tidak seperti apa yang Engkau inginkan. Hamba takut jika hamba belum sepenuhnya patuh pada perintahMu. Hamba takut jika pujian manusia adalah pujian yang menyesatkan bagi hamba, sehingga hamba lalai dan sulit berintrospeksi diri. Hamba takut Engkau tidak bersama hamba. Hamba takut jika hati dan pikiran serta niat hamba tak sepenuhnya ikhlas hanya untukMu.

Dunia ini dan seluruh isinya yang ku anggap kepunyaanku, sesungguhnya tiada arti tanpa ridho dan kasih sayangMu.

Ya Tuhanku, Ya Rabbi.. hamba mohon bersihkan jiwa hambaMu ini yang penuh dosa, yang penuh amarah serta kekhilafan. Jika hamba masih diberi waktu, perkenankan hamba untuk memeperbaiki kesalahan yang telah lalu, mensyukuri nikmat dan karuniaMu, melakukan apa yang menjadi perintahMu dan menjalani karunia terbesar ini dengan sebaik-baiknya.”

Semua ini tak berarah jika kita tak punya benang tujuan. Titik-titik adalah hari-hari kita yang akan membentuk sebuah garis menuju tujuan yang sesungguhnya. Untuk apa kita ada disini? Dan kemana kita harus kembali?

Bismillahirrahmanirrahim, Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Let’s learn by doing something.

Sumber : http://agama.kompasiana.com

Senin, 25 April 2011

Di Dunia Ini Banyak Jalan Hidup



Berawal dari alam rohani, kita ditanya oleh Tuhan yang maha absolut (maha ada, maha segalanya) “Bukankah Aku Tuhanmu?”, kita menjawab “Benar, Engkaulah Tuhan kami, kami bersaksi” (QS. Al-A’raaf: 172). Kemudian Allah memberikan kita kehidupan dengan berbagai nikmat di dalamnya.

Berbicara tentang kehidupan, hidup ini merupakan suatu kenikmatan yang besar, kehidupan adalah keindahan yang luar biasa. Allah, sebagai Pencipta mesin alam semesta yang maha rumit ini, telah menetapkan ketentuan-ketentuan kehidupan (seandainya mesin alam semesta ini adalah sebuah program komputer, Allah telah membuat kode-kode program sangat sempurna) yang disebut sebagai sunnatullah. Misalnya, Allah telah menetapkan bahwa bumi memiliki gaya tarik yang disebut gaya gravitasi, semua yang ada di bumi akan tertarik ke bawah (ya, kalo kita jatuh dari ketinggian 2 meter, kemungkinan kaki kita bisa patah). Contoh lain sunnatullah adalah; bila berbohong, tidak dipercaya orang; bila belajar, menjadi pandai; bila ramah, disenangi banyak orang; dlsb.

Dalam hidup ini, manusia bebas memilih sunnatullah mana yang mau dijalaninya, apakah dia mau memilih berbohong atau jujur, apakah mau memilih jadi pandai atau bodoh. Semua adalah pilihan. Oleh karena itu, Allah mengutus Rasulullah dan menurunkan Al-Quran kepadanya agar manusia dapat memilih jalan hidup yang baik dan benar.

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang paling disayang oleh Allah, sehingga bila manusia mentauhidkan Allah, maka Allah akan memberikan petunjuk padanya melalui hatinya. Petunjuk Allah dapat terdengar oleh hati manusia yang MAU senantiasa MENGAKUI bahwa Allah adalah TUHANnya. Petunjuk yang Allah berikan dapat membantu manusia menyelesaikan berbagai persoalan hidupnya. Petunjuk yang diterima melalui hati nurani, dapat dipakai untuk memahami makna ayat-ayat Al-Quran. (QS. An-Nahl: 2)

Maka dari itu, jalanilah hidup ini dengan selalu mentauhidkan Allah agar kita mendapat petunjuk dalam memilih sunnatullah yang akan kita jalani.

Sumber : http://zulkarnaen.wordpress.com

Sabtu, 23 April 2011

Teknik Meresensi Buku


Beruntung orang yang suka membaca buku. Mereka yang gemar membaca buku akan terbuka wawasannya, tidak kuper dan cupet pandangan. Mereka juga akan mengerti informasi selain yang dipikirkannya selama ini, referensi dan pengetahuannya akan bertambah luas. Dan inilah sebenarnya investasi berharga sebagai modal untuk mengarungi kehidupannya. Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya, mereka tidak akan berpikir sempit ketika menghadapi problem-problem penting yang terjadi di dunia. Serta punya potensi dan kecenderungan yang bijak dalam mensikapi kejadian-kejadian keseharian di sekitarnya. Tapi, bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tak cukup. Mereka perlu memiliki keterampilan lagi yaitu ketrampilan meresensi buku. Sebelum melangkah kepada teknik ringkas meresensi buku, ada beberapa hal penting mengapa resensi perlu dibuat. Tujuannya, diantaranya sebagai berikut,

Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku. Dengan adanya resensi, pembaca setidaknya bisa mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku tertentu. Setidaknya, bisa dijadikan bahan obrolan yang bermanfaat dari pada menggosip yang tidak jelas juntrungnya.

Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu. Memang, peresensi bisa saja sangat subjektif dalam menilai buku. Tapi, bagaimanapun juga tetap akan punya manfaat (terutama kalau dipublikasikan di media cetak, karena telah melewati seleksi redaktur).

Mengetahui latarbelakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Sisi Undercovernya. Kalaupun tidak bisa mendapkan informasi yang demikian, peresensi juga tetap bisa mengandalkan misalnya mengacu pada halaman pengantar atau prolog yang biasanya terdapat dalam sebuah buku. Kalau tidak, informasi dari pemberitaan media tak jadi soal.

Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Peresensi yang punya “jam terbang” tinggi, biasanya tidak melulu melulu mengulas isi buku apa adanya. Biasanya, mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya yang telah ditulis oleh pengarang buku tersebut, kalau tidak, biasanya juga menghadirkan buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Hal ini tentu akan lebih memperkaya wawasan pembaca nantinya.

Bagi penulis buku yang diresensi, bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Sedangkan, bagi penerbit bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal font (jenis huruf) mutu cetakan dsb.

Nah, untuk bisa meresensi buku, sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan sebagian orang. Ada beberapa langkah umum yang bisa dilakukan siapa saja yang akan membuat resensi buku. Diantaranya;

Tahap Persiapan

Memilih jenis buku : Tentu setiap orang mempunyai hobi dan minat tertentu pada sebuah buku. Pada proses pemilihan ini akan lebih baik kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadi minat atau sesuai dengan latarbelakang pendidikan kita. (hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus). Ini terkait dengan ” otoritas ilmiah”. Hal ini tidak berarti membatasi tau melarang-larang orang untuk meresensi buku. Tapi, hanya soal siapa berbicara apa. Seorang guru tentu lebih paham bagaimana cara mengajar siswa dibandingkan seorang tukang sayur.

Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya sehingga tidak mengundang rasa penasaran. Untuk buku-buku lama (yang diniatkan sekedar untuk berbagi ilmu) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal personal).

Membuat anatomi buku. Yaitu informasi awal mengenai buku yang akan diresensi. Contoh formatnya sebagai berikut;

Judul Karya Resensi

Judul Buku :
Penulis :
Penerbit :
Harga :
Tebal :

Tahap Pengerjaan

Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Ini yang membedakan antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi pembaca biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi seorang peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bisa mendapatkan informasi buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa penting yang terdapat dalam buku tersebut.

Setelah membaca, mulai menuliskan karya resensi buku yang dimaksud. Dalam karya resensi tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal;

Informasi awal buku (seperti format diatas).
Tentukan judul yang menarik dan “provokatif”
Membuat ulasan singkat buku. Diskripsi garis besar isi buku.
Memberikan penilaian buku. (substansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan buku lain. Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang peresensi yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku.
Menonjolkan sisi yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya.
Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Mengkoreksi karya resensi. Mengkoreksi kelengkapan karya, EYD dan sistematika jalan pikiran resensi yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa, tapi apa sikap penilaian peresensi terhadap buku tersebut.

Tahap Publikasi

Karya disesuaikan dengan ruang media yang akan kita kirimi resensi. Setiap media berbeda-beda panjang dan pendeknya. Mengikuti syarat jumlah halaman dari media yang bersangkutan adalah sebuah langkah yang aman bagi peresensi.
Menyertakan cover halaman depan buku.
Mengirimkan karya sesuai dengan jenis buku-buku yang resensinya telah diterbitkan sebelumnya. Peresensi perlu menengok dan memahami buku jenis apa yang sering dimuat pada sebuah media tertentu. Hal ini untuk menghindari penolakan karya kita oleh redaktur.

Demikian ulasan sekilas mengenai teknik sederhana meresensi buku. Pada intinya, persoalan meresensi buku adalah soal berbagi (ilmu). Setelah membaca buku, biasanya kita bahagia karena memperoleh wawasan baru. Dengan begitu urusan meresensi buku juga bisa berarti kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Sungguh mulia bukan !.

Sumber : http://www.menulisyuk.com

Senin, 18 April 2011

Ketika Harapan Tak Sesuai Kenyataan Kita


”Saat kenyataan di luar keinginan”

Seringkali kita merasa bahwa hidup ini tidak adil, ketidakadilan ini bermula saat kenyataan yg kita hadapi tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita.

Keinginan lahir dari cita-cita atau bisa juga merupakan rencana hidup kita seperti visi dan misi hidup, dan kenyataan merupakan sesuatu yg kita alami, harus dihadapi, tidak bisa dihindarkan dan diabaikan.

Kenyataan yg pahit , terasa begitu nyata seperti gunung es tatkala kita berada di atas kapal laut yg tak terhindarkan harus menabrak, seberapa piawainyapun sang nakhoda... Dan seseorang merasa hidup ini lebih tidak adil saat ikhtiar dan doa pun sudah dipanjatkan beriringan dengan kepasrahan mendalam.

Kekecewaan bertumpuk-tumpuk, seperti awan kelam yg menggulung tatkala akan hujan deras membawa banjir dan longsor. Sebelum menghadapinyapun kita sudah takut, karena imajinasi kita tentang kekelaman yg kita akan hadapi sudah tertancap dalam pikiran, oh hari esok rasanya berat, oh entah kepahitan apa lagi yg akan menjemput jiwa. Dan benarlah saatnya tiba kita begitu rapuh, lemah, terkulai, kesesakan tatkala bangun pagi menjadi rutinnya kehidupan.

Saat-saat seperti itu yg menguatkan saya adalah perkataan Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 216, bahwa sesuatu yg terasa tidak baik atau kita membencinya, bisa jadi itu adalah hal yg baik untuk kita dan sebaliknya bila kita merasa sesuatu itu baik untuk kita bisa jadi amat buruk untuk kita, karena hanya Allah SWT yg Maha Mengetahui.

Untuk beberapa individu memang hal ini terasa klise, tapi memang setelah dijalani inilah kenyataannya. Kita tidak akan pernah mengetahui sesuatu itu baik atau buruk disaat kita belum melalui nya dan merasakan hikmah atau arti sesungguh nya dari yg kita alami.

Saat sekarang ini akan terasa mudah untuk mengatakan bahwa orang lain tidak akan pernah mengerti apa yg kita rasakan dan mereka hanya bisa memberikan justifikasi terhadap kenyataan pahit hidup yg kita alami, memang lebih mudah untuk menghindari nasihat2 yg terasa menghakimi dibandingkan dengan berkontemplasi atau merenung sejenak apakah memang nasihat itu merupakan solusi untuk masalah kita. Lingkaran setan ini yg terus mengelilingi kita disaat hidup terasa begitu pahit, yaitu kita mendapatkan kenyataan tidak sesuai dengan keinginan/pengharapan lalu dengan mudahnya kita menepis pertolongan orang dan menjauh dari sang Khalik.

Percaya atau tidak, bahwa di hidup ini ada mukjizat, sesuatu yg dikira atau dinalar tidak masuk akal namun terjadi. Terkadang hal ini terjadi di saat kita merasa sudah lelah bergulat dengan hidup, namun kita masih memiliki secercah harapan kepada Allah SWT, disaat kita merasa tidak ada lagi orang yg perduli terhadap kegetiran hidup yg kita alami, namun kita masih bisa bersabar untuk mendapatkan bantuan Allah, La-Haula Walla Quwata Illa Billahil Alliyil Adzim, tiada pertolongan dan daya upaya yg datang selain dari Allah. Kita jangan takut akan suatu masalah tapi kita harus takut jika kita tidak mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dalam mengahadapi masalah.

Saat masalah dirasa telah menggunung, dan terlihat seolah tidak mungkin ada jalan keluarnya. Mulai berbaik sangkalah kepada Allah SWT bahwa semua ini diciptakan berpasang-pasangan. Ujung pelangi memiliki ujung pelangi yg lain, embun pagi terasa indah bila dipasangkan dengan pagi hari begitu juga dengan kesedihan dipasangkan dengan kebahagiaan, ini sudah merupakan janji Allah SWT.

Begitu juga dengan masalah, memang Allah pasangkan dengan doa, karena bila ditilik lebih jauh doa itu erat kaitannya dengan sabar dan sholat. Di dalam kesabarannya dalam menghadapi cobaan dan ujian, seseorang selalu memanjatkan doa nya kepada Allah SWT. Bentuk doa yg paling hakiki ialah sholat, yg di dalamnya terdapat ribuan bentuk zikir atau mengingat Allah SWT.

Disayangkan banyak orang yg menganggap remeh kekutan dari doa, doa itu sangat dahsyat, doa merupakan bentuk kepasrahan dati diri manusia di hadapanNya, doa merupakan komunikasi langsung yg mendekatkan jarak antara hamba dengan PenciptaNya, doa merupakan bentuk pinta dari kita terhadap Yang Maha Dipinta.

Manusia seringkali merasa sibuk atau mungkin disibukkan dengan logika berpikir rasional nya, bahwa doa itu hanya pelengkap dari usaha kita, doa merupakan hal yg tidak masuk di akal bila dilihat dari kemampunannya menyelesaikan masalah.

Bila dihayati doa itu terasa nikmat bila dikemas dengan kepercayaan yg mendalam terhadap kekuatan dari doa, Allah SWT begitu menyukai hambaNya yg berdoa di setiap saat nya, hanya untuk meminta ditunjukkan bus mana yg seharusnya diambil untuk menghindari macet sampai ke doa pilihan pasangan hidupnya. Karena memang selayaknya itulah posisi pentingnya Allah SWT dalam kehidupan kita.

Setelah tangisan terasa sudah mengering, saat terasa keinginan untuk mengakhiri hidup sudah mengkungkung, ingatlah bahwa daun yg jatuh saja itu atas ijin Allah SWT, apalagi insan manusia yg dijadikanNya khalifah di muka bumi ini, pasti telah diatur skenario hidupnya. Wajar memang bila kesedihan mendera kita yg amat sangat, namun apakah kita pernah meminta untuk”dipeluk”oleh Allah SWT dalam rintihan doa-doa kita, dipeluk oleh lindungan dan pertolonganNya untuk menghindari keputusasaan yg sering menghampiri kita?

Terkadang kita merasa “pelukan” yg berarti & bisa dirasakan hanya datang dari manusia, sedangkan ”pelukan”yg terasa memeluk kita dari perbuatan keputusasaan, yg begitu tulus dan tidak minta untuk “dipeluk” kembali hanya pelukan dari Allah SWT, dan yg harus kita lakukan untuk mendapatkan pelukan yg tulus dan begitu menghangatkan jiwa, hanyalah memintanya lewat doa-doa dan tangisan rintihan kita memohon pelukanNya, hanya itu...

Sehingga semoga secercah pemikiran dan pengalaman di atas bisa menumbuhkan perasaan bahwa kepedihan hidup dialami semua orang, bahwa kita tidak sendirian, kenyataan tidak sesuai dengan keinginan adalah hal yg wajar kita alami, kebersamaan dan berbagi rasa semoga bisa menjadi solusi untuk menghadapi kesedihan, bukan berlarut dengannya.

Optimisme harus kita kobarkan dalam jiwa, yg terkadang meredup oleh kerasnya badai, dan pondasi optimisme itu kita tancapkan pada keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, bantuannya akan selalu datang pada mereka yg meminta.

Sumber : http://depsina.multiply.com

Minggu, 17 April 2011

Lomba Esai-Narasi Pendidikan Kritis 2011

Smart think | Jumat, 15 April 2011
Forum Nasional Pendidikan Kritis-Alternatif

Mempersembahkan

LOMBA ESAI-NARASI PENDIDIKAN KRITIS 2011

Preambule

Sebagai gerbang masa depan Indonesia yang lebih baik, pendidikan sering diabai, sering tak dilakukan dengan dedikasi profesionalisme tinggi. Hanya sebatas mengajar 'apa adanya', tak lebih, hanya menggugurkan pelaksanaan kurikulum. Ini bisa disimpulkan melihat prestasi anak negeri yang masih bisa dihitung dengan jari, kondisi politik-ekonomi-sosial-budaya yang tak mencerminkan pelakunya berpendidikan tinggi, tak menjunjung nilai-nilai moralitas-universal. Semua semakin karut marut.

Karut marut pendidikan selama ini bisa kita lihat dari filosofi pendidikan yang membebankan peserta didik layaknya mesin, target kurikulum yang tak berpihak pada kemampuan dan kemajemukan daya peserta didik, pelaksanaan proses pendidikan yang menggunakan kekerasan dan segala anasir subversif, guru tidak kreatif, kaku, tidak menyenangkan. Dan anehnya semua itu seperti sengaja dikekalkan oleh pemerintah. Hal tersebut dikarenakan pemerintah tak serius mengubah arah pendidikan menjadi lebih baik, hanya mengandalkan politik anggaran pendidikan 20 persen saja. Itu tidak cukup.

Lalu, bisakah ini dibebankan pada proses pendidikan yang ternyata telah gagal? Pendidikan adalah ujung tombak perubahan sebuah negeri. Hal ini bisa dilihat dari kejatuhan Jepang setelah dijatuhi bom atom di Hirosima dan Nagasaki, tapi kejatuhan itu segera dibangunnya kembali melalui pendidikan. Dan saatnya kita mempersembahkan semua daya pikir kita untuk negeri.

Untuk itu, dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan pelaksanaan seminar nasional oleh Forum Nasional Pendidikan Alternatif bertajuk “Pendidikan Humanis Hari Ini”, panitia pelaksana (panpel) memberi kesempatan bagi mahasiswa dan guru untuk berkarya memberi sumbang pemikiran kritis idealis dan solutif dalam rangka ‘memanusiakan manusia’ secara tertulis dalam Lomba Esai-Narasi Nasional 2011.

Pelaksana
FORUM NASIONAL PENDIDIKAN KRITIS-ALTERNATIF

Waktu pelaksanaan
22 Maret – 22 Mei 2011

Tema
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ALTERNATIF

Sub tema
1. Pendidikan dilematis
2. Belajar itu asik
3. Berbenah dari kelas
4. Antara guru, fasilitator, dan orang tua

Alamat mengirim
Naskah dikirim ke narasi.ep@gmail.com

Peserta
1. Mahasiswa
2. Guru

Penilaian
1. Orisinalitas;
2. Gaya bahasa; dan
3. Ketepatan analisa.

Pengumuman kepesertaan (berdasarkan naskah masuk) :
Pertama 5 April 2011
Kedua 3 Mei 2011
Ketiga 22 Mei 2011 (Hari terakhir pengiriman naskah, pukul 24.00 WIB)

Pengumuman pemenang
24 Mei 2011

Ketentuan-ketentuan
1. Naskah boleh berbentuk narasi atau esai.
2. Naskah tidak pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik.
3. Naskah ditulis di atas kertas ukuran A4, margin normal, 1 spasi, minimal 5 halaman, disertai fotenote / daftar pustaka bila terdapat rujukan atau kutipan.
4. 1 orang peserta hanya mengirim maksimal 2 naskah.
5. Naskah fokus pada sub tema, tidak bercabang.
6. Halaman akhir naskah dilengkapi dengan data pribadi ( nama, alamat, usia, tempat kuliah, tempat mengajar, no HP / kontak, email, dan no rekening -pribadi atau berwakil).
7. Setiap pengiriman naskah peserta melampirkan ettachment file scan KTP yang masih berlaku.
8. Setiap peserta diharuskan menulis isi pengumuman lomba ini di note FB masing-masing dengan men-tag 25 teman termasuk akun FB panitia (sebelumnya add forum.pendidikan@ymail.com).
9. Kepesertaan gugur bila tidak sesuai ketentuan naskah.
10. Naskah yang masuk menjadi milik panitia.
11. Hanya pemenang yang akan dihubungi panitia via email / telepon dan hadiah dikirim ke no rekening pemenang.
12. Keputusan panitia adalah kuat dan tidak dapat diganggu gugat.

Hadiah*
Kategori mahasiswa
Penerima penghargaan pertama Rp. 6.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.000.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 1.500.000;

Kategori guru
Penerima penghargaan pertama Rp. 7.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.500.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 2.000.000;


* Keterangan : Hadiah sudah termasuk pajak

Sumber : http:// enallifestyle.blogspot.com

Kamis, 14 April 2011

Allah Mengabulkan Doa Orang-orang yang Menderita dan Berada dalam Kesulitan


Doa adalah saat-saat ketika kedekatan seseorang dengan Allah dapat dirasakan. Sebagai hamba Allah, seseorang sangat memerlukan Dia. Hal ini karena ketika seseorang berdoa, ia akan menyadari betapa lemahnya dan betapa hinanya dirinya di hadapan Allah, dan ia menyadari bahwa tak seorang pun yang dapat menolongnya kecuali Allah. 

Keikhlasan dan kesungguhan seseorang dalam berdoa tergantung pada sejauh mana ia merasa memerlukan. Misalnya, setiap orang berdoa kepada Allah untuk memohon keselamatan di dunia. Namun, orang yang merasa putus asa di tengah-tengah medan perang akan berdoa lebih sungguh-sungguh dan dengan berendah diri di hadapan Allah. Demikian pula, ketika terjadi badai yang menerpa sebuah kapal atau pesawat terbang sehingga terancam bahaya, orang-orang akan memohon kepada Allah dengan berendah diri. Mereka akan ikhlas dan berserah diri dalam berdoa. Allah menceritakan keadaan ini dalam sebuah ayat:
“Katakanlah: Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dengan suara yang lembut: ‘Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur’.” (Q.s. al-An‘am: 63).

Di dalam al-Qur’an, Allah memerintahkan manusia agar berdoa dengan meren¬dahkan diri:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.s. al-A‘raf: 55).

Dalam ayat lainnya, Allah menyatakan bahwa Dia mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya dan orang-orang yang berada dalam kesusahan:
“Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya.” (Q.s. an-Naml: 62).

Tentu saja orang tidak harus berada dalam keadaan bahaya ketika berdoa kepada Allah. Contoh-contoh ini diberikan agar orang-orang dapat memahami maknanya sehingga mereka berdoa dengan ikhlas dan merenungkan saat kematian, ketika seseorang tidak lagi merasa lalai sehingga mereka berpaling kepada Allah dengan keikhlasan yang dalam. Dalam pada itu, orang-orang yang beriman, yang dengan sepenuh hati berbakti kepada Allah, selalu menyadari kelemahan mereka dan kekurangan mereka, mereka selalu berpaling kepada Allah dengan ikhlas, sekalipun mereka tidak berada dalam keadaan bahaya. Ini merupakan ciri penting yang membeda¬kan mereka dengan orang-orang kafir dan orang-orang yang imannya lemah.

[written by: Harun Yahya]
Sumber : http://nabimuhammad.info

Keajaiban Hewan Bernama Kucing

Anda sekalian pasti sering denger kalau Nabi suka banget sama kucing, tapi emang Nabi sangat sayang semua binatang dan mereka semua diperlakukan baik oleh Nabi.
Kucing lucu...
Banyak kisah-kisah tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak berkeliaran disekitar manusia). Bahkan Nabi juga memiliki kucing peliharaan. Setiap Nabi menerima tamu di rumah, Nabi SELALU ngegendong mueeza (nama kucingnya) dan diletakkan dipahanya. Nabi bahkan berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi demen:
‘Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azan, seolah-olah ngeongnya ky ngikutin lantunan suara adzan‘
Terus, pernah juga saat Nabi mau mengambil jubahnya, eh.. ada Muezza lagi bobo diatasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya, tujuannya supaya gak ngebangunin Muezza.
Pas Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu.
Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Fakta-fakta ilmiah keistimewaan pada KUCING
Fakta pertama: Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta kedua: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Fakta ketiga: Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress. Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing, sedangkan kucing 1/2 manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.”
Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”. (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Lihat begitu luar biasanya kucing itu, bahkan sampe jadi hewan peliharaan kesayangan Nabi. Namun sayangnya banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif seputar binatang ini, ada yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma karena bulu-bulunya, ada juga yang bilang kucing terinfeksi toxoplasma.

Padahal kalau teliti lebih lanjut, toxoplasma itu adalah sejenis bakteri yang dapat hidup dibinatang apa saja. Catatan dalam penelitian ilmiah para peneliti, Anjing dan Babi adalah rekor terbanyak hewan yang mengandung penyakit ini. Tapi kenapa, justru kucinglah yang dijadikan kambing hitamnya?
Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:
Secara tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini. Misalnya kita makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
Memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, babi atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan sempurna (matang).
Infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan.
Seorang ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara congenital.
Melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis.
Toxoplasma bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma, karena semua hewan berdarah panas (unggas dan mamalia) sebenarnya juga bisa terinfeksi sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).
Parasit dari intermediate host dapat menular hanya jika kita MENGKONSUMSINYA. Bedanya dengan kucing, Toxoplasma menyelesaikan keseluruhan siklus hidupnya di usus halus kucing, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan feces atau kotorannya.
Mungkin karena alasan inilah maka kucing menjadi tersangka utama toxoplasma bagi sebagian kita. Sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya.
Tips untuk Menghindari Toxoplasma:
Sediakan pasir atau tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari. Nah kita juga harus rajin bersih-bersih, lagian kucing kalau mau pup dipasir selalu dikubur, karena kucing itu sendiri adalah hewan yang pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir atau tanah, kucing akan menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak tahan, terpaksanya pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing
Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan layak).
Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, sebelum di masaklah terlebih dahulu.
Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
Hindari memakan daging mentah atau setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakan buang kotoran pada tempatnya.
Sedangkan khusus untuk ASMA, orang biasa mengait-ngaitkannya akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal belum tentu demikian.
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Penyakit ini salah satunya dikarenakan kelainan di paru atau di jantung yang bersifat keturunan (biasanya sejak kecil gejalanya sudah mulai tampak).
Khusus asma yang disebabkan kelainan di paru-paru saja, ada yang bersifat intrinsik (dalam tubuh sendiri), dan ekstrinsik baik psikosomatitik (dipacu beban psikis tertentu) maupun non-psikosomatitik – biasanya mirip penderita alergi (tak tahan atau salah tanggapan sistem imun). Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab sesak, tentulah yang bersifat ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari atau menetralisir pencetus timbulnya serangan asma.
Jadi orang yang kambuh asmanya itu bukan hanya karena bulu kucing, tetapi bisa juga karena debu, sesak dalam keramaian, stress, asap, serbuk bunga, udara dingin, olahraga, dll. Sebenarnya bulu kucing hanyalah menjadi PEMICU, sama seperti faktor-faktor yang lain.

Sumber : http://indobestseller.wordpress.com

Selasa, 12 April 2011

Benarkah Nasib Kita Telah Ditentukan



Ada pertanyaan yang selalu  menarik untuk dibahas baik oleh para Filosof, Teolog ataupun orang awam seperti saya ini, pertanyaan itu adalah:

Benarkah segala sesuatu di Alam Semesta ini, termasuk nasib Manusia telah ditentukan?
Pertanyaan tersebut menjadi menarik karena apapun jawabannya bisa membawa konsekuensi logis yang cukup signifikan untuk mempengaruhi fikiran, pemahaman bahkan perilaku manusia.

Lebih jauh bisa saja timbul pertanyaan selanjutnya. “Jika segala sesuatunya telah ditentukan, untuk apa saya beribadah kepada Tuhan?”  Atau pernyataan “Biar saja aku berbuat maksiat toh semua ini telah ditentukan Tuhan”. Sikap tersebut timbul karena kita berfikir seolah-olah kita hanya sebagai aktor yang memainkan peran, sedang cerita dan skenario telah ditentukan Tuhan. Lebih ekstrim lagi adalah pernyataan: Kalau segala sesuatu telah ditentukan Tuhan, termasuk perilaku manusia, maka adalah tidak adil kalau nanti Tuhan meminta pertanggung jawaban atas perilaku  manusia. Pemikiran dan sikap seperti Ini perlu diwaspadai karena dapat menjadikan manusia hidup apatis. Padahal sikap apatis seperti ini sebenarnya tidak logis juga karena kita sesungguhknya kita tidak tahu apa dan bagaimana kita telah ditentukan.

Dalam Al-Quran, banyak ditemukan ayat-ayat mengenai hal tersebut, yang intinya semua kejadian di Alam Semesta ini termasuk nasib manusia telah tertulis pada kitab yang nyata: Lauhul Mahfudz. Ayat-ayat tersebut antara lain:

“.. dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz)"
(6. Al An'aam:59)

Tiada sesuatupun yang ghaib di langit (singular) dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfdz).
(27. An Naml:75)

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(57. Al Hadiid: 22)

Analisa Logis
Jika segala sesuatu yang di Langit dan di Bumi ini tertulis di Lauhul Mahfudz, maka awal kejadian dan akhir Alam Semesta ini juga tertulis di kitab induk tersebut. Karena kejadian Alam Semesta ini dimulai pada dentuman besar Big-Bang, bersama terbentuknya Ruang-Waktu. Ini membawa konsekuensi logis bahwa Luhul Mahfudz diluar Ruang-Waktu. Diluar Ruang-Waktu, khususnya diluar Waktu berarti tidak ada konsep Sebelum, Sesudah, Dulu, Sekarang dan Akan Datang, semua tidak ada bedanya.

Dari logika tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa semua kejadian di Alam Semesta termasuk Takdir Manusia ‘Sudah’ tertulis di Lauhul Mahfudz, namun kita perlu sadari bahwa kitab tersebut diluar Ruang-Waktu maka pada hakikatnya kata ‘Sudah’  tersebut  menjadi tidak ada artinya lagi. Kalaupun dipaksakan untuk me-Waktukan Lauhul Mahfudz pengertiannya bisa menjadi : Takdir kita sebenarnya sudah, sedang, dan sekaligus akan tertulis di Lauhul Mahfudz.

Jadi pada hakekatnya manusia punya Kebebasan Memilih kemana Takdir-nya akan mengalir, sedangkan apa yang  akan didapatkannya nanti adalah Mutlak kehendak Tuhan. Apapun pilihannya dan apapun yang akan didapatkannya nanti, sebenarnya  juga ‘Sudah’  tertulis pada kitab yang nyata, Lauh Mahfudz.

Sebenarnya dalam kehidupan ini kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan, misalnya ada pilihan yang mudah dan menyenangkan namun dilarang Tuhan, sebaliknya ada pilihan susah dan mendaki  namun itulah yang dikehendaki Tuhan.

Mana jalan takdir yang akan dipilih adalah Kehendak Bebas manusia, bagaimana pilihan tersebut diusahakan adalah Kehendak Terbatas manusia, terbatas karena masih tergantung pada banyak faktor yang diluar kuasa manusia, Sedangkan apapun hasil pilihan dan usaha manusia tersebut adalah Kehendak Mutlak Tuhan.

Jadi benarlah kata ungkapan yang sering kita dengar : Manusia hanya bisa berusaha, Tuhanlah yang menentukan. Atas pilihan dan usahanya itulah nanti, Tuhan  minta pertanggungjawaban manusia.

Sumber : http://yoyonb.multiply.com

Senin, 11 April 2011

Al Qur'an dan Penciptaan Alam Semesta


Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan. 
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan.
Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta.
Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini.
Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20. 

Sumber : http://www.harunyahya.com

Sabtu, 09 April 2011

Delapan Keajaiban Lebah


Surat An-Nahl ayat 68 dan 69
“ Dan Tuhan-mu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia “(16;68)

Jika diceramati paling tidak ada delapan keajaiban yang dimilki lebah :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya. Lebah madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat mangkal” yang saling berbeda : ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang disunda sisebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia seperti Indonesia ( dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.

2. Dari sifat polimorfofismenya yang betul-betul bineka. Setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu (queen) dan jantan (drone ), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees), yang sebenarnya adalah lebah betina namun organ reproduksinya tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong. Untuk mengeluarkannya sebutir telur, diperlukan waktu 0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6 detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta terdapat titik hitam di tengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel paling besar, tak teratur dan bisanya terletak dipinggir sarang.

3. Dari sisi tatanan kehidupannya. Lebah merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat. Disamping ada tugas individual , misalnya lebah ratu tugasnya bertelur terus-menerus; lebah jantan mengawini ratu; sementara kelompok lebah pekerja menjaga dan member makan larva, membangun sel-sel baru dan memperbaiki yang lama, serta memproses nektar jadi madu. Ada juga tugas lain yang diemban secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.

4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang tak kalah baiknya. Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air. Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% smapai 70% atau lebih- makin banyak nectar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air, antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah, terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).

5. Pekerja keras. Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “ paling senior “ sekaligus tergesit, dengan kecepatan terbang mencapai 65 km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar, diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30 km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.

6. Memiliki cara komunikasi yang khas diantara sesamanya. Selain melalui feromon-senyaewa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu lebah-yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, sebagai daya tarik seksual atau sebgai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi, lebah utamnya dilakukan lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian. Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bunga, sebenarnya memasuki sarang, ia akan melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut , ditengah kerumunan lebah lainnya. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisasi. Lewat syarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.

7. Arsitek cermat. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal ( segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.

8. Tidak mengganggu kecuali diganggu. Lebah- kecuali yang jantan- dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan racun didalamnya . Bagi yang hipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan dampak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk mengganggu. Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri manakala diusik. Boleh jadi, karena keajaiban yang dimilikinya itulah, lebah dipilih untuk menggambarkan manusia seutuhnya. Karena manusia seutuhnya manusaia mukmin, menurut rasul adalah bagaikan lebah, tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti kembang yang semerbak; tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik dan berguna, seperti madu dan beragam produk lainnya, diamping mampu beradaptasi dengan baik di berbagai tempat, menerima kebinekaan, suka bergotong royong, ulet dalam bekerja, cermat dan tepat dalam berfikir serta tidak mengganggu, kecuali diganggu.

Sumber:
http://id.shvoong.com

"Komunitas Bloggers Mengadakan Online Gathering dan Diskusi dengan Tema Melestarikan Hutan Lewat Adopsi Hutan"

Ada yang menarik tanggal 2 Oktober 2020 kemarin. Komunitas Bloggers menyelenggarakan Online Gathering dan diskusi menarik mengen...