Jumat, 17 Juni 2011

Inilah Alasan Rosulullah Melarang Ummatnya Minum Sambil Berdiri


Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri”. Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfinger. Sfinger adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.

Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. diduga diakibatkan karena Susah kencing, jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.

Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri". Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk."

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat azas darurat!

Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhari).

Selasa, 14 Juni 2011

Mencari Ketenangan di Kesunyian Malam


Setiap orang akan berbeda dalam menyikapi berbagai gejolak hidupnya. Menyikapi hidup terkadang gampang-gampang susah. Gampang untuk bicara, susah untuk dijalankan. Adakalanya kita bisa berpikiran jernih sehingga semuanya nampak indah, dan adakalanya hati kita dalam keadaan gelap sehingga keluh kesah pun tak dapat dihindari. Keluh kesah dan ketenangan silih berganti menyelimuti perjalanan hidup kita. Dan semuanya sudah menjadi hukum Allah bahwa kehidupan ini memang selalu berputar dan berpasang-pasangan, yang menjadikannya sebagai ujian, pelajaran, cobaan dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.

Manusia dengan perbedaan cara pandangnya, selalu menanti kehadiran masa-masa yang tenang sehingga bisa menjadikannya sebagai sebuah kebahagiaan yang dalam. Masa-masa yang tenang ini akan sangat berdampak pada penjernihan akal dan pikiran manusia. Tetapi tidak sedikit pula manusia yang dapat merasakan ketenangan hati dengan tidak terpengaruh tempat dan waktu. Bagi mereka, suasana ramai maupun sepi, malam ataupun siang, semuanya sama karena sudah terpancar sinar ketenangan dalam hatinya. Sungguh beruntung orang yang seperti itu.

Lain dengan mereka, lain pula dengan diriku. Aku termasuk orang yang sangat menikmati kesunyian malam. Bagiku, suasana malam menjelang pagi adalah masa-masa yang selalu indah untuk aku nikmati, sungguh suasana yang sangat menenggelamkan segala kegelisahan dan kekacauan pikiranku. Teringat akan masa lalu yang penuh kebahagiaan bersama orangtua dan saudara kandungku, teringat akan masa kecilku saat bermain bersama sahabat-sahabatku, teringat masa penuh keceriaan bersama kawan-kawanku semasa sekolah. Terkadang semuanya membuat hati larut dalam kerinduan yang dalam.

Aku semakin percaya bahwa memang benar Allah memuliakan sepertiga malam terakhir bagi orang-orang yang hendak beribadah kepada-Nya. Saat itulah diri kita merasa sendirian kecuali Sang Khalik yang selalu terjaga dan menemani kita. Saat itulah diri kita merasa bukanlah apa-apa, terlalu kecil diri kita dihadapan Allah tetapi akan menjadi mulia bila kita mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Ketenangan dan kedamaian hatiku terasa memuncak manakala aku mendapatkan sepertiga malam yang penuh keberkahan dan ampunan-Nya. Tiada waktu yang paling indah bagiku kecuali di sepertiga malam terakhir itu.

Dan alangkah beruntungnya jika kita bisa memanfaatkan sepertiga malam itu untuk melakukan ibadah kepada Allah yang telah menciptakan kita, memohon ampunan-Nya serta mensyukuri atas segala karunia-Nya. Akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah, tentunya tidak akan pernah terlepas dari godaan syaitan laknatullah. Mereka menggoda manusia untuk malas bangun malam, mereka lebih menyukai manusia yang tertidur lelap dengan mimpi indahnya, mereka senang bila manusia tertidur pulas dengan selimut hangatnya. Itulah tipu daya syaitan laknatullah agar manusia tidak mengambil keuntungan besar dari sepertiga malamnya.

Segala kondisi adalah tantangan dan setiap masa adalah cobaan, namun di balik itu terdapat hikmah yang besar untuk orang-orang yang berpikir. Berpikir untuk menjawab semua tantangan, berpikir untuk teguh dalam menghadapi cobaan. Namun bagiku kesunyian malam tetaplah sebuah ketenangan yang sesungguhnya, penuh hikmah dan pahala. Lain orang lain pula cara mencari ketenangannya, dan aku selalu berharap mendapatkan ketenangan di kesunyian malam yang berujung kebahagiaan di panasnya siang.

Sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif

Selasa, 07 Juni 2011

Tumbuhan Berwarna Ungu dan Biru Dapat Menangkal Penyakit


Masyarakat dunia yang mengonsumsi bahan pangan berwarna biru dan ungu dalam menu hariannya jumlahnya kurang dari 5 persen. Padahal, bahan pangan berwarna biru dan ungu ini sangat berkhasiat bagi tubuh dalam melawan dan mencegah beragam penyakit antara lain kanker, jantung dan obesitas.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan, MS dari IPB yang ditulis InspiredKids, Senin (28/2/2011) warna pada sayuran dan buah-buahan berwarna biru dan ungu berasal dari fitokimia yang berkhasiat melindungi tubuh manusia dari serangan beragam penyakit, mulai dari infeksi ringan sampai kanker. Warna biru pada pangan berasal dari pigmen phycocyanin, sedangkan warna ungu berasal dari pigmen antosianin.

Selain mengandung fitokimia pemberi warna phycocyanin dan antosianin, pangan berwarna biru dan ungu juga mengandung vitamin, zat besi, selenium, ellagic acid, salycilates, resveratrol, dan beragam komponen nutrisi lainnya.

Khasiat zat-zat dalam pangan berwarna biru dan ungu adalah:

1. Phycocyanian
Protein kompleks yang bermanfaat untuk menstimulasi kerja sel batang pada sumsum tulang, berperan dalam produksi sel darah putih dan merah, mencegah atau melawan kanker, pendarahan wasir, luka borok, bersifat antioksidan, mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol jahat LDL, antiradang, dan pelindung sel otak. Phycocyanin juga membantu mencegah beragam penyakit akibat komunikasi buruk antar sel, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.

2. Antosianin
Merupakan senyawa flavanoid yang melindungi sel dari sinar ultra violet. Pigmen ini diyakini bisa meningkatkan penglihatan pada waktu malam. Antosianin ternyata juga bisa mengobati berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes mellitus, dan serangan jantung. Selain itu, antosianin juga bermanfaat sebagai
antiradang untuk melindungi otak dan antibakteri.

3. Vitamin
Beberapa vitamin yang terkandung antara lain adalah vitamin B kompleks yang sangat tinggi, A, C, E, K dan juga vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Riboflavin (B2) agak sulit didapatkan dari tumbuhan lain, padahal sangat bermanfaat untuk membentuk sel darah merah, sumsum tulang, dan sistem saraf sehingga
bisa mencegah anemia. Kandungan niasin (B3) berefek menenangkan sehingga bisa bisa membantu penyembuhan penyakit stress.

4. Zat besi
Bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia zat besi, yang banyak sekali diderita oleh ibu hamil dan anak-anak. Kondisi ini akan membuat sel darah merah berkurang dan membuat orang menjadi sakit.

5. Selenium
Salah satu mineral esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh ini sangat penting dalam aktivasi enzim antioksidan, sistem imunitas tubuh dan regulasi kelenjar
tiroid sehingga terhindar dari penyakit gondok, memelihara dan mempertahankan tubuh dari infeksi, modulasi pertumbuhan dan perkembangan tubuh, mencegah infertilitas
pada pria, mencegah penyakit jantung koroner, mendukung fungsi antioksidasi dan mengurangi gejala arthritis.

6. Ellagic Acid
Merupakan komponen fenolik yang dapat mencegah penggumpalan darah, menghambat pertumbuhan tumor dan sel kanker, serta mencegah kerusakan gen.

7. Salicylates
Komponen alami ini bisa menurunkan risiko terjangkitnya serangan jantung.

8. Resveratrol
Komponen alami yang berkhasiat mencegah penyakit jantung, stroke, kanker, tumor,
bersifat antiradang, dan meningkatkan stamina tubuh.

Beberapa jenis makanan berwarna biru dan ungu, antara lain adalah:
1. Spirulina
Tumbuhan sejenis ganggang air berwarna hijau kebiru-biruan dan berbentuk spiral ini kaya phycocyanin, vitamin, zat besi, dan selenium. Sudah dijadikan suplemen
oleh masyarakat dunia sejak 5 abad lalu.

2. Blackcurrant
Melalui penelitian di Jepang tahun 2000, terbukti bahwa konsumsi minimal 50 mg antosinin dari blackcurrant membantu penglihatan di waktu gelap menjadi lebih
baik.

3. Blueberry
Antosianin yang sangat kaya di dalam blueberry, merupakan antioksidan yang paling baik di antara 40 jenis tanaman dan buah-buahan yang telah diuji, dan
dapat menghambat berbagai radikal bebas, seprti radikal superoksida dan hidrogen peroksida.

4. Anggur
Delphinidin yang terkandung dalam anggur bisa memberikan relaksasi hingga 89 persen, hingga bisa menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskuler.

5. Plum
Kandungan ferulic acid-nya dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh, mencegah kanker payudara dan kanker hati, menurunkan kadar gula dan lemak darah,
serta mencegah osteoporosis.

6. Buah bit
Kandungan betanin dan betaine dalam buah bit bermanfaat dalam menekan proses oksidasi, menekan resiko depresi, mengobati ginjal, hepatitis, dan artherosklerosis. Sedangkan kandungan vitamin C-nya sangat efektif menekan pertumbuhan sel kanker.

7. Terong
Antosinidin delphinidin dalam terong, disebut juga nasusin, menghambat reaksi radikal hidroksil yang sangat membahayakan tubuh.

8. Kubis ungu
Antosianin dalam kubis ungu dapat menghambat oksidasi oleh toksin.

Sumber : http://www.tahukahkamu.com

Minggu, 05 Juni 2011

Hidup di Dunia Hanya Sementara


Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan diuji, dilatih, kemudian meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat di mana ia akan tinggal selamanya. Harta benda serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan karena harta benda dan kesenangan tersebut ditujukan hanya agar manusia mengingat hari akhirat.

Akan tetapi, orang yang ingkar tidak akan mampu memahami kenyataan ini sehingga mereka berperilaku seakan-akan segala sesuatu di dunia ini miliknya. Hal ini memperdaya mereka karena semua kesenangan di dunia ini bersifat sementara dan tidak sempurna, tidak mampu memuaskan manusia yang diciptakan untuk keindahan kesempurnaan abadi, yaitu Allah. Allah menjelaskan betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan,

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (al-Hadiid: 20)

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur`an, orang-orang musyrik hidup hanya untuk beberapa tujuan, seperti kekayaan, anak-anak, dan berbangga-bangga di antara mereka. Dalam ayat lain, dijelaskan tentang hal-hal yang melenakan di dunia,

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ali Imran: 14-15)

Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak sempurna dan tidak berharga dibandingkan kehidupan abadi di akhirat. Untuk menggambarkan hal ini, dalam bahasa Arab, dunia mempunyai konotasi “tempat yang sempit, gaduh dan kotor”. Manusia menganggap usia 60-70 tahun di dunia sangat panjang dan memuaskan. Akan tetapi, tiba-tiba kematian datang dan semua terkubur di liang lahad. Sebenarnya, ketika kematian mendekat, baru disadari betapa singkatnya waktu di dunia. Pada hari dibangkitkan, Allah akan bertanya kepada manusia.

“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.’ Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (al-Mu’minuun: 112-115)

Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, berarti hukuman abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan Al-Qur`an sebagai “orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat”. Bagi mereka, Allah memutuskan, “Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.” (al-Baqarah: 86)

“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (Yunus: 7-8)

Bagi mereka yang lupa bahwa dunia merupakan tempat sementara dan mereka yang tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup, menganggap memiliki diri mereka sendiri, serta menuhankan diri sendiri, Allah akan memberikan hukuman yang berat. Al-Qur`an menggambarkan keadaan orang yang demikian,

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).” (an-Naazi’aat: 37-39)

"Komunitas Bloggers Mengadakan Online Gathering dan Diskusi dengan Tema Melestarikan Hutan Lewat Adopsi Hutan"

Ada yang menarik tanggal 2 Oktober 2020 kemarin. Komunitas Bloggers menyelenggarakan Online Gathering dan diskusi menarik mengen...